Manfaat Air Untuk Kebugaran
Setiap hari kita bersentuhan dengan air karena sejak dini hari hingga hendak beranjak tidur kita juga menggunakannya untuk membersihkan wajah dan tubuh. Air juga sebagai pelega di saat haus. Air telah menjadi sahabat lama yang setia. Khasiatnya untuk menyehatkan dan menyegarkan tubuh sudah tak asing lagi. Tapi sesungguhnya masih banyak rahasia manfaat air yang mungkin tidak kita sadari.
Segelas air saat cuaca panas memang sangat melegakan dahaga. Para dokter juga menyarankan supaya kita mengonsumsi air putih 8-10 gelas setiap hari agar metabolisme tubuh berjalan baik dan normal. Kita memang tak bisa lepas dari air karena air sangat berperan dalam kehidupan kita.
Sekitar 80% tubuh manusia terdiri dari air. Otak dan darah adalah dua organ penting yang memiliki kadar air di atas 80 %. Otak memiliki komponen air sebanyak 90%, sementara darah memiliki komponen air 95 %. Sedikitnya, secara normal kita butuh 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Bagi perokok jumlah tersebut harus ditambah setengahnya. Air tersebut diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh lewat air seni, keringat, pernapasan, dan sekresi.
Cukup berbahaya bagi darah jika kita mengonsumsi kurang dari 8 gelas air. Tapi tubuh akan menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber air dari komponen tubuh itu sendiri, diantaranya dari darah. Perlu diketahui, kekurangan air bagi darah sangat berbahaya bagi tubuh karena darah akan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen dan zat-zat makanan pun bisa terganggu.
Darah yang kental tersebut juga akan melewati ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal memiliki saringan yang sangat halus sehingga jika harus menyaring darah yang kental, maka ginjal harus bekerja dengan ekstra keras. Bisa jadi ginjal akan rusak dan akhirnya harus menjalani cuci darah.
Itu adalah pengaruh kurang air terhadap kerja darah dan ginjal. Bagaimana dengan otak? Perjalanan darah yang kental juga akan terhambat saat melewati otak. Padahal sel-sel otak cukup boros dalam mengonsumsi makanan dan oksigen yang dibawa oleh darah sehingga fungsi sel-sel otak tidak berjalan dengan optimal dan akhirnya memicu timbulnya stroke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar