Sereal berasal dari kata “ceres”, yaitu nama dewa Yunani untuk pertanian. Istilah tersebut umumnya digunakan untuk menunjukkan berbagai jenis tanaman famili rumput-rumputan atau padi-padian yang menghasilkan biji-bijian dan bisa dimakan. Banyak juga yang mengartikan sereal sebagai biji-bijian. Istilah sereal juga populer sebagai bahan hidangan sarapan di beberapa negara maju, khususnya dengan berkembangnya sereal sarapan (breakfast cereals). Awalnya produk sereal dikembangkan untuk membantu pasien dalam meningkatkan konsumsi serat pada dietnya. Namun kini, sereal tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi serat, tapi juga dapat meningkatkan kesehatan dan bahkan dapat menyembuhkan beberapa gejala penyakit. Sebenarnya ada berbagai jenis sereal. Di Indonesia, yang umum dijumpai adalah beras merah, beras putih, jagung, gandum, dan sorgum . Sedangkan di negara lainnya yaitu oats, barley, rye, dan millet. Kandungan gizi dalam sereal sangat bervariasi, tergantung dari jenisnya. Umumnya sereal kaya akan karbohidrat, cukup protein, sangat rendah lemak, dan kaya akan serat kasar. Sereal juga merupakan sumber vitamin (E dan B kompleks) serta sumber mineral (besi, magnesium, dan seng). Beberapa sereal, seperti gandum, sorgum, rye dan oats, mengandung protein gluten yang banyak digunakan untuk proses pengembangan roti. Tanpa jumlah gluten yang cukup, roti tidak mampu mengembang dengan baik. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian, sereal ternyata mengandung berbagai senyawa fitokimia, yaitu senyawa kimia tanaman yang mempunyai pengaruh positif bagi kesehatan. Contoh senyawa fitokimia itu adalah: - Lignan : estrogen tanaman (fitoestrogen) yang diduga mampu menekan risiko penyakit jantung koroner dan telah terbukti bisa menekan pertumbuhan sel kanker pada binatang percobaan
- Asam fitat : dapat mengurangi kadar gula dalam bahan pangan yang sangat penting bagi penderita diabetes serta memberikan efek perlindungan terhadap risiko perkembangan sel kanker kolon (usus besar)
- Saponin, fitosterol, squalen, orisanol dan tokotrienol : mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah
- Senyawa-senyawa fenol : berperan sebagai antioksidan yang mampu mengikat ion-ion radikal bebas sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Berikut ini penjelasan sekilas tentang beberapa jenis sereal: Beras Merupakan sereal yang paling populer di Indonesia. Kebanyakan dari kita lebih menyukai beras yang sudah disosoh bersih hingga warnanya putih. Padahal nilai gizi beras pecah kulit (sebelum disosoh) jauh lebih tinggi, meskipun secara alami warnanya masih kecokelatan. Perbedaan antara kedua beras itu adalah adanya lapisan yang menyelimuti biji beras, yang disebut dengan dedak atau bekatul padi (rice bran). Perlu diketahui, dedak justru mengandung sekitar 65% dari zat gizi mikro penting di dalam beras. Dalam dedak padi, banyak ditemukan senyawa fitokimia sperti vitamin (tiamin, niasin, dan B6), mineral (besi, fosfor, magnesium, dan potasium), asam amino, asam lemak esensial, dan antioksidan. Selain itu, dedak padi juga memiliki manfaat sebagai berikut: - Mengurangi risiko terjangkitnya penyakit dan meningkatkan kesehatan tubuh
- Bersifat hipoalergenik (rendah kemungkinan untuk memicu terjadinya alergi)
- Sumber serat yang baik
Jagung Jagung masih merupakan pangan pokok di benua Amerika, khususnya Amerika Latin, hingga saat ini. Selain dikonsumsi dalam bentuk kering dan ditepungkan, jagung juga bisa dikonsumsi dengan cara direbus atau dikukus, terutama jagung manis. Jagung juga sangat populer sebagai sereal sarapan. Emping jagung (corn flakes) dengan aneka rasa dan bentuk banyak dijual di pasaran. Gandum Gandum merupakan sereal yang populer sebagai pangan pokok di berbagai negara. Biasanya gandum digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan roti, cake, biskuit, pastri, pasta, dan sereal sarapan. Selain kaya akan karbohidrat dan protein, dalam setiap 100 g gandum terkandung 3,1 mg zat besi dan 36 mg kalsium. Barley Barley memang banyak digunakan sebagai sumber pangan pokok dunia. Namun sekarang, barley lebih banyak dimanfaatkan untuk pakan ternak dan dikecambahkan (disebut dengan malt). Kecambah tersebut digunakan sebagai sumber citarasa pada industri bir dan whisky. Barley mengandung protein gluten, sehingga tepung barley bisa digunakan untuk pembuatan roti. Selain mengandung karbohidrat dan protein yang cukup tinggi, dalam 100 g barley juga terkandung 50 mg asam folat, 6 mg besi, dan 50 mg kalsium. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar