Jumat, 06 Juli 2007

Konsumsi Garam

Konsumsi Garam dengan Cermat

Garam merupakan salah satu sumber mineral dalam makanan kita sehari-hari. Garam memiliki nama lain sodium atau natrium. Sodium adalah salah satu zat penyusun garam dapur (NaCl), yaitu sekitar 40%-nya. Meskipun tidak perlu dibatasi dengan ketat, namun konsumsi sodium tetap tidak boleh berlebihan. Bagaimana mengonsumsinya dengan cermat?

Perlu diketahui, sodium merupakan komponen utama dalam darah dan juga cairan tubuh. Mineral tersebut berperan bersama-sama dengan potasium (kalium) untuk mengatur keseimbangan elektrolit (asam dan basa) dalam cairan tubuh. Kondisi tersebut akan mendukung berbagai proses metabolisme di dalam tubuh agar dapat berjalan dengan lancar. Sodium dan potasium juga berperan dalam proses penghantaran pesan dari reseptor (alat indera) ke otak serta sebaliknya.

?

Khusus pada kondisi ketika sedang hamil, seiring dengan meningkatnya volume cairan tubuh selama kehamilan (sekitar 25-40%), maka kebutuhan sodium pun akan sedikit meningkat. Rata-rata kebutuhan sodium pada ibu hamil adalah sekitar 2400 mg per hari atau kira-kira setara dengan satu sendok teh.

?

Kebutuhan sodium dapat dipenuhi dari berbagai makanan, seperti daging, susu, makanan laut, buah-buahan, dan sayur. Garam yang kita konsumsi setiap hari sebenarnya sudah lebih dari cukup, sekitar 4000-8000 mg karena sodium juga sudah terdapat dalam penyedap makanan, kecap, aneka saus, bahan pengembang kue, maupun bahan tambahan makanan lainnya.

Konsumsi garam yang berlebihan selama ini dianggap dapat menyebabkan terjadinya edema (akumulasi cairan atau bengkak), misalnya pada kaki. Sebenarnya edema selama hamil tidak terlalu berbahaya, kecuali disertai dengan tekanan darah atau kadar protein dalam urin yang meningkat. Namun, kondisi yang dikenal sebagai pre-eklamsia tersebut, bisa berbahaya bagi ibu maupun janinnya.

Selama ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa membatasi konsumsi garam dapat mencegah terjadinya tekanan darah tinggi. Membatasi asupan sodium secara ketat memang kurang baik karena dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan elektrolit dalam cairan tubuh. Kekurangan sodium bisa menyebabkan kram otot, lesu, atau hilangnya selera makan.

Tidak ada komentar: