Antioksidan Dalam Minyak Goreng
|
Reaksi oksidasi pada minyak goreng dimulai dengan adanya pembentukan radikal-radikal bebas yang dipercepat oleh cahaya, panas, logam (besi dan tembaga), dan senyawa oksidator pada bahan pangan yang digoreng (seperti klorofil, hemoglobin, dan pewarna sintetik tertentu). Faktor lain yang mempengaruhi laju oksidasi adalah jumlah oksigen, derajat ketidakjenuhan asam lemak dalam minyak, dan adanya antioksidan.
Secara umum, ada dua jenis antioksidan, yaitu antioksidan primer dan antioksidan sekunder. Antioksidan primer adalah senyawa yang dapat melepaskan hidrogen untuk menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas. Sedangkan antioksidan sekunder merupakan jenis antioksidan yang dapat mencegah kerja oksidator (pro-oksidan) sehingga propagasi dapat dihindari. Antioksidan sekunder untuk minyak goreng adalah asam sitrat yang mampu menjadi pengkelat logam (sekuestran).
Contoh beberapa antioksidan untuk minyak goreng yaitu Butylated hydroxyanisole (BHA), Butylated hydroxytoluene (BHT), Propylgallate (PG), dan Tertierbutyl hydroquinon (TBHQ). TBHQ telah terbukti sebagai antioksidan yang paling efektif untuk minyak nabati maupun lemak hewani, karena TBHQ bersifat lebih tahan terhadap panas dibandingkan antioksidan lainnya sehingga mempunyai sifat carry through yang baik dan tetap memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi setelah pemanasan. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar