Kamis, 05 Juli 2007

Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)

Bungur (Lagerstroemia speciosa Pers.)

Bungur dapat ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun tanah subur hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang, bungur ditanam sebagai tanaman hias atau pohon pelindung ditepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800 m dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 m.

Pohon tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna coklat muda. Daun tunggal , bertangkai pendek. helaian daun berbentuk oval, elips atau memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 m, lebar 4-12 cm. berwarna hijau tua. Bunga majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah otak, berbentuk bola sampai bulat memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau, setelah masak menajdi cokelat. Ukuran bijinya cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk pisau, berwara cokelatkehitaman. Bungur dapat diperbanyak dengan biji.

kandungan Kimia
Daun mengandung saponin, flavonoidaa dan tanin.

Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah biji, daun dan kulit kayu.

Indikasi
Biji bungur digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi

Kulit kayu digunakan untuk pengobatan:

  • Diare, disentri, dan
  • Kencing darah

Kayu digunakan untuk pengobatan:

  • Kencing batu
  • Kencing manis
  • Tekanan darah tinggi

Cara peakaian
Untuk obat yang diminum, rebus kulit kayu sebesar dua ibu jari, lalu air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, dapat digunakan biji untuk pengobatan eksim.

Efek farmakologis dan hasil penemuan
Ekstrak kulit batang bungur pada konsentrasi 1-3 g/ml menunjukkan adanya daya antibakteri terhadap Escherichia coli dan Shigella sonnei. Sebagai pembanding digunakan kloramfenikol base (Heriyanto, Fakultas Farmasi WIDMAN, 1992)

Infus daun bungur (bunga putih) 10% dan 20% dengan takaran 5 ml/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah kelinci. Infus 40% dengan takaran sama tidak meningkatkan efek hipoglikemik. Sebagai kontrol, digunakan air suling. Cara uji dengan metode toleransi glukosa oral (Putu Pramitasari, FF UBAYA 1992)

Contoh Pemakaian
Eksim
Gongseng 5 g biji yang telah masak, lalu tumbuk sampai memjadi serbuk halus. Ke dalam serbuk tersebut, tambahkan 1/2 sendok teh minyak kelapa, lalau aduk sampai rata. Untuk pengobatan,oleskan ramuan tersebut pada bagian kulit yang terkena eksim.

Diare
Cuci kulit kayu sebesar 2 jari sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak. lalu aduk sampai rata. Selanjutnya, saring dan airnya diminum sekaligus.

Kencing manis
Cuci 8 lembar daun bungur segar sampai bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin saring, lalu minum sekaligus pada pagi hari.

Tidak ada komentar: