Jumat, 06 Juli 2007

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f.)

Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.f.)

Gandarusa tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau ditanam sebagai tumbuhan obat atau tanaman pagar. Di Jawa, tumbuh pada ketinggian 1 - 500 m dpl. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 0,8 - 2 m. Batang berkayu, bercabang, beruas, warnanya kecokelatan kehitaman, mengilap.Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung meruncing, pangkal berbentuk baji, pertualangan menyirip, panjang 5 - 20 cm, lebar 1 - 3,5 cm, warnanya hijau tua. Bunga majemuk tersusun dalam rangkaian berupa malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, putih. Buah bentuknya bulat panjang, berbiji empat, licin.

Gandarusa berbatang cokelat kehitaman lebih populer, walaupun ada juga yang berbatang hijau. Daunnya dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan dengan setek batang.

Sifat dan Khasiat
Daun bersifat rasa pedas, sedikit asam, dan netral. Berkhasiat melancarkan peredaran darah, membuyarkan sumbatan, anti-rematik, peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), dan pencahar. Sedangkan kulit kayunya bersifat sebagai perangsang muntah.

Kandungan Kimia
Justisin, minyak asiri, kalium, kalsium oksalat, tanin, dan akaloid yang agak beracun. Bagian yang digunakan daun dan akar, penggunaan segar atau yang telat dikeringkan.

Indikasi
Daun berkhasiat untuk mengatasi: bengkak akibat terpukul atau terbentur (memar), keseleo, patah tulang (fraktur), rematik sendi, nyeri pinggang, haid tidak teratur, tidak datang haid (amenore), demam yang hilang timbul, dan mual sewaktu batuk dan sesak.
Akar berkhasiat untuk mengatasi: rematik, keram otot, demam, kencing terasa nyeri (disuria), sakit kuning (jaundice), diare serta anak kecil yang kurus sekali (marasmus).

Cara Pemakaian
Daun segar 30 - 60 direbus atau ditumbuk dan diperas, air yang terkumpul lalu diminum. Bila memakai daun kering, rebus sebanyak 15 - 30 g. Akar sebanyak 3 - 10 g direbus, minum. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu tempelkan ke tempat yang sakit seperti tulang patah, bengkak terkilir, pembengkakan kelenjar dan bisul. Air perasan daun segar digunakan sebagai obat tetes pada telinga yang sakit. Sedangkan air rebusan herba ini bisa digunakan untuk mencuci koreng dan borok.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Untuk mengetahui efek analgetik, dilakukan pemberian infus daun kering gandarusa per oral pada menit, dengan bahan pembanding parasetamol dan morfin. Hasilnya memperlihatkan perpanjangan waktu reaksi sesuai kenaikan kadar infus (Hotma Elisa Siregar, Jurusan Farmasi FMIPA USU, 1984).

Prof. Ir. Moeso S. dan Drs. Agus P. melaporkan bahwa gandarusa digunakan masyarakat Irian Jaya sebagai obat KB Pria. Untuk itu, dilakukan percobaan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kadar testosteron yang mempunyai peranan dalam pembentukan dan maturasi spermatozoa. Ternyata infus daun gandarusa menurunkan kadar testosteron dalam serum tikus. Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar penurunan kadar testosteron (Emi ustantonia, Fax. Farmasi, UNAIR, 1992)

Contoh Pemakaian
Memar, keseleo, rematik, tulang patah
Daun gandarusa segar sebanyak 30 - 60 g atau yang kering 15 - 30 g, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum pagi dan sore hari, masing-masing 1/2 gelas.

Daun dan tangkai muda gandarusa secukupnya dibersihkan, tambahkan sedikit garam lalu dipanaskan. Hangat-hangat dipakai untuk menutup bagian tubuh yang sakit.

Tulang patah, bisul
Daun gandarusa segar dipipis atau daun kering digiling halus, tambahkan arak dan cuka secukupnya sambil diaduk rata sampai seperti bubur kental. Ramuan tersebut ditempelkan pada bisul atau bagian tulang yang patah, lalu dibalut. Ganti setiap hari. Tulang yang patah sudah dalam posisi yang benar dan terfiksasi.

Memar
Daun gandarusa segar dicuci lalu diolesi minyak kelapa. layukan di atas api, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.

Haid tidak teratur, tidak datang haid
Daun gandarusa segar sebanyak 50 g dan lada putih 5 butir, dicuci lalu ditumbuk. Peras dan saring, air yang terkumpul diminum lalu ditumbuk. Peras dan saring, air yang terkumpul diminum sekaligus setiap pagi. Lakukan 3 - 5 hari sebelum haid.

Mual sewaktu batuk dan sesak napas
Daun gandarusa segar dicuci bersih lalu dijus dengan secangkir air dan 1/2 seloki arak. Air yang terkumpul diminum sekaligus.

Rematik, kencing nyeri, demam, sakit kuning, diare
Akar gandarusa sebanyak 10 g direbus dengan 3 gelas susu sampai mendidih selama 15 menit. Setelah disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore sama banyak.

Catatan
Perempuan hamil dilarang menggunakan tumbuhan obat ini.
Di India dan Asia Tenggara, gandarusa digunakan sebagai obat pereda demam, ekzema, sakit mata, dan sakit telinga

Tidak ada komentar: