Kenali & Nikmati Sehatnya Coklat
Coklat? Siapa yang tidak suka… Untuk sebagian kalangan, coklat dipakai sebagai tanda atau simbol untuk menyatakan cinta, kasih sayang, atau sekedar untuk memberikan perhatian lebih bagi orang-orang tertentu. Tapi, ada juga sebagian orang yang memilih untuk tidak mengonsumsi coklat dengan alasan takut gemuk, jerawatan, dan sebagainya. Hal tersebut memang tak salah, karena coklat mengandung banyak lemak dan termasuk lemak jenuh yang berpotensi membahayakan kesehatan serta memiliki kalori yang cukup tinggi. Namun, kita tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi coklat karena coklat telah terbukti memiliki pengaruh positif bagi kesehatan tubuh kita.
Dibalik rasanya yang begitu lezat, sebenarnya coklat memiliki arti “minuman pahit”. Kata tersebut berasal dari xocoatl (bahasa suku Aztec). Namun seiring dengan semakin maju dan canggihnya teknologi, coklat tidak hanya menjadi minuman tetapi juga snack yang disukai oleh semua orang.
Coklat bikin gemuk?
Cukup banyak mitos yang menyatakan bahwa coklat menjadi salah satu penyebab utama kegemukan. Sebenarnya coklat bisa menjadi sobat yang baik bagi kita, kapanpun dan dimanapun tanpa kita takut dihantui oleh kegemukan. Berikut ini adalah faktanya:
- Karbohidrat yang dibentuk oleh senyawa kimia dalam coklat menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita merasa santai dan tenang.
- Dengan mengonsumsi coklat, tubuh akan menghasilkan antioksidan yang membantu mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan tubuh. Peneliti dari Univeristy California menemukan kandungan senyawa flavan-3-ols dalam coklat yang terbukti dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Sebatang coklat juga dapat memenuhi 15% kalsium dan magnesium yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski terkadang coklat kurang bagus untuk gigi, namun coklat baik untuk dikonsumsi dalam jumlah yang kecil dan secara teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa coklat juga baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan proses penyembuhan.
- Coklat juga berkhasiat membuat umur menjadi lebih panjang. Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada mahasiswa University Harvard yang terdaftar pada tahun 1916-1950. Dengan menggunakan food frequency questionnaire, berhasil dikumpulkan informasi tentang kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa University Harvard. Dengan mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan makan menunjukkan bahwa mereka yang suka makan permen atau coklat umurnya lebih lama satu tahun dibandingkan mereka yang bukan pemakan permen atau coklat. Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang.
- Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.
- Selain itu, coklat juga mengandung theobromine dan caffein yang memberikan energi bagi tubuh.
- Coklat dapat mengobati batuk. Hal ini didasari pada kandungan senyawa theobromine dalam coklat yang dapat mencegah batuk.
- Coklat dapat membantu melindungi penyakit serius seperti kanker. Coklat mengandung tingkat polyphenols yang tinggi, yang bertindak sebagai antioksidan yang membantu melindungi kita dari penyakit serius seperti kanker.
- Coklat melindungi kita dari stroke. Sebuah penelitian dari University California mengungkapkan bahwa coklat dapat membantu mencegah pembekuan darah, sesuatu yang dapat membantu pasien terkena stroke.
- Coklat mencegah tekanan darah tinggi. Penelitian terbaru menemukan bahwa senyawa yang terdapat dalam coklat dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi karena coklat kaya akan flavanol, sejenis antioksidan yang dapat melacak dan menghancurkan zat kimia berbahaya dalam tubuh yang menyebabkan penuaan dan berbagai penyakit serius.
- Jangan pernah menyalahkan coklat sebagai penyebab kegemukan. Faktanya tidak ada satupun makanan yang dapat menyebabkan kegemukan, tetapi seberapa banyak jumlah yang dikonsumsi, itulah yang memberikan kontribusi terhadap kegemukan.
Jenis coklat seperti apa yang bagus untuk dikonsumsi?
Menurut American Dietetic Association (ADA), semakin murni coklat yang kita konsumsi maka akan semakin besar keuntungan yang kita peroleh. Contohnya yaitu cocoa powder. Berikut ini adalah coklat yang bagus untuk dikonsumsi:
- Dark chocolate, sepotong coklat hitam yang mengandung 110-120 kalori atau tidak sampai separuh dari jumlah kalori yang terkandung pada sebatang coklat susu.
- Frozen yogurt, setengah cangkir yogurt coklat yang didinginkan mengandung 100 kalori.
- Chocolate popsicles, Anda dapat memilih coklat popsicles rendah lemak yang memiliki kandungan 120 kalori.
- Chocolate puddings, sepotong puding coklat hanya mengandung 120 kalori.
- Hot chocolate, secangkir coklat panas terdiri dari 6 sendok susu krim (68 kalori), setengah sendok cocoa (10 kalori), dan setengah sendok gula (24 kalori).
- Old-fashioned chocolate “ice cream” floats. Float yang terdiri dari setengah cangkir coklat rendah lemak dan diet soda sesuai pilihan Anda (110 kalori).
- Pure chocolate, sebatang coklat murni atau kemasan 7 gram memiliki 36 kalori.
- Chocolate chips, coklat chips mengandung 54 kalori.
- Chocolate jimmies, coklat jimmies mengandung 20 kalori.
- Chocolate syrup, sirup coklat mengandung 50 kalori setiap sendoknya.
Meskipun demikian, penambahan bahan-bahan pemanis dan penambah kaya rasa, seperti gula, susu, dan mentega memang dapat menyebabkan coklat memberikan efek yang kurang baik bila dikonsumsi berlebihan. Jadi, apakah masih memilih untuk melewatkan manfaat coklat? Karena solusinya mudah saja, makanlah coklat tetapi dengan memilih coklat murni atau dark cocholate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar