Kamis, 05 Juli 2007

Kotak Obat di Rumah

Apa Saja Isi Kotak Obat di Rumah Anda?

Bila menderita penyakit tertentu, belum tentu kita harus segera mengunjungi dokter. Kita bisa mengobatinya sendiri kok. Untuk itu, obat-obatan apa saja yang perlu kita isi ke dalam kotak obat rumah tangga?

Kapankah kita perlu ke dokter? Biasanya kita akan ke dokter setelah upaya pengobatan sendiri tidak menunjukkan hasil. Memang benar, self-medication atau upaya pengobatan oleh si penderita dan keluarganya, merupakan kebiasaan yang sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak dahulu. Saat ini, dalam dunia kedokteran yang demikian canggih, dengan ragam penyakit semakin banyak, dan ribuan jenis obat yang bersifat spesifik dan kuat serta harus dengan resep dokter, self-medication tetap mempunyai tempat khusus di masyarakat.

Bahkan karena orang mulai mempertimbangkan cost-effectiveness setiap tindakan pengobatan, maka kedudukan self-medication justru semakin kokoh. Oleh karena itu, sangatlah bijaksana kalau setiap rumah tangga dilengkapi dengan kotak obat dan bukan sekadar kotak P3K saja. Di dalamnya juga terdapat obat dan alat kesehatan untuk keperluan self-medication.

Isi kotak obat rumah tangga (KORT) tentu saja bergantung pada komposisi keluarga. Keluarga muda, yang terdiri atas sepasang suami istri muda dan seorang anak balita, isi kotak obatnya akan berbeda dengan keluarga yang terdiri atas suami istri paruh baya dan anak-anak yang berangkat dewasa. Juga berbeda dengan KORT untuk pasangan lanjut usia.

Walaupun demikian, ada obat yang merupakan kebutuhan orang pada umumnya, yang biasa disebut sebagai obat dasar. Obat tersebut berperan untuk mengatasi kecelakaan di rumah tangga (tersayat, jatuh, terkilir, terbakar atau tersiram air mendidih, digigit serangga), keluhan dan gejala fisik ringan (demam, sakit kepala, pilek, batuk, pegal otot), serta keluhan dan gejala fisik yang berpotensi membahayakan (diare pada manula maupun balita dan demam pada anak balita).

Selebihnya, KORT harus berisi obat khusus untuk penyakit yang diderita oleh salah satu anggota keluarga, yang mungkin bersifat kambuhan, seperti mimisan, asma, alergi makanan, penyakit jantung koroner, nyeri haid, kejang, sembelit, dan gangguan tidur. Tentu saja, obat-obat ini diperoleh dengan bantuan dokter keluarga, karena sebagian besar obatnya merupakan obat keras yang hanya digunakan di bawah pengawasan dokter.

Selain obat dasar dan obat khusus, KORT sebaiknya juga berisi bahan atau alat kesehatan. Di antaranya adalah plester, pembalut, kasa, kapas, dan gunting.

Bagi keluarga muda yang mempunyai anak balita, selain berisi obat dasar, KORT hendaknya berisi tambahan obat yang biasanya dibutuhkan untuk penyakit anak balita.

Dari sekian banyak jenis obat-obatan, tentu saja tidak semua harus kita siapkan di KORT. Akan lebih boros bila obat-obat itu ternyata nantinya tidak banyak digunakan, karena obat yang kemasannya telah dibuka umumnya tidak dapat disimpan lama. Penderitalah yang tahu pola penggunaannya, maka ia pula yang menentukan apakah ia perlu menyimpannya dalam KORT atau tidak.

Tidak ada komentar: