Kamis, 05 Juli 2007

Antibiotika

Antibiotika Berlebihan Timbulkan Kekebalan Kuman

Masalah resistensi atau kekebalan kuman terhadap antibiotika semakin mengancam. Dikhawatirkan di masa yang akan datang, antibiotika ampuh yang ditemukan di abad 20 juga tidak mampu lagi untuk mengatasi kuman yang ada.

Penggunaan antibiotika secara berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya resistensi kuman. Demikian juga yang terjadi di negara-negara Eropa saat ini. Penelitian dilakukan terhadap pasien-pasien rawat jalan di 26 negara di Eropa, dengan melakukan analisa data antara tahun 1997 hingga 2002 dan hubungan antara penggunaan antibiotika dengan tingkat resistensi kuman.

Hasil analisa ini menunjukkan variasi yang besar dari tiap-tiap negara terhadap penggunaan antibiotika. Diantara dokter-dokter di negara Eropa, yang paling sedikit meresapkan antibiotika adalah dokter-dokter dari Belanda, sedang yang paling banyak adalah dokter-dokter dari negara Perancis. Secara umum, penggunaan antibiotika lebih tinggi terjadi di Eropa Selatan dan Timur dan lebih rendah di Eropa Utara.

Dari penelitian ini juga terlihat bahwa terjadi pergeseran dari penggunaan antibiotika spektrum sempit yang lama ke antibiotika spektrum luas yang lebih baru. Juga terlihat adanya hubungan erat antara penggunaan antibiotika dan resistensi kuman. Misalnya yang terjadi di Perancis, penggunaan tertinggi untuk penisilin dalam mengatasi pasien rawat jalan di tahun 2002, juga mempunyai angka resistensi kuman Streptococcus Pnemumoniae terhadap Penisilin yang tertinggi pula. Kebalikan pada kedua parameter itu terjadi di negara Belanda.

Oleh karena itu, perlu adanya tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini dan perlunya penggunaan antibiotika secara rasional, semakin ditekankan.

Tidak ada komentar: