PT. GAMA PRIMA KARYA

Hati-Hati Penipuan Lewat Lowongan Kerja !!!!
Saya posting ini sebenernya ada temen yang kasi brosur lowongan di PT GAMA PRIMA KARYA Yang beralamat di JL. HOS Cokro Aminoto Larangan Ciledug. Komplek Ruko Ciledug Center Blok A/4 Tangerang Telp. 7309871/7307745 Ternyata eh ternyata Setelah di cek dulu di om Google Sudah banyak yang tertipu oleh perusahaan Itu.

Sekedar peringatan buat saudara-saudara yang sedang cari kerja dan untuk meminimalisir korban penipuan ! Hati-hati pada iklan lowongan kerja di perusahaan-perusahaan yang sering muncul di harian Kompas hari sabtu/minggu dengan modus operandi yang hampir sama. PT tersebut diantaranya:
1. PT NOMURA INTERNUSA PRIMA
2. PT GALAXINDO MANDIRI MITRA UTAMA GROUP (GMMU/Gatrama),catatan:nama PT ini bisa ganti2 bisa PT. Galaxindo/ Gatrama/ Mandiri Utama Gruop/ GAMA/ Galaxi Indo Group, dll
3. PT MAM (Mahetza)
4. PT Kasaba Indonesia Group (PT. Karunia Surya Abadi)
5. PT GAMA TEX/ GATMA TEXTILINDO
6. PT GMPK Karya/Petnostara Gasindo atau PT GMP Karya Group/ PT Gama Prima Karya
7. PT BAHTERA OKTA MANDIRI
8. PT GATMA HOTEL
9. PT Harjaya Group
dan lain2 (silahkan ditambah jika ada yang sejenis)
Ciri2nya:
- nama perusahaan tersebut ada yang selalu berganti-ganti tiap minggunya padahal alamatnya sama. Tidak percaya? Coba anda cek koran Kompas tiap hari sabtu.(saya sudah langganan Kompas sejak 2006 dan perusahaan-perusahaan tersebut selalu muncul tiap hari sabtu) Kalau perusahaan itu benar, namanya tidak akan ganti-ganti terus donk..! bahkan lucunya PT. Gama Prima Karya, PT. Gatma Textilindo, PT.GMPK Karya, PT. Gama Tex, PT. Gatma Hotel, dll pokoknya namanya mirip…ternyata PT nya itu-itu juga, cuma alamatnya beda dan sering tukar-tukar nama. gak percaya? silahkan bandingkan alamat-alamat PT-PT tersebut pada iklan di Kompas tiap sabtu.
- menampilkan sejumlah lowongan dari berbagai posisi mulai dari yang tertinggi sampai terendah (manager, admin, drafter, engineer sampai operator/office boy)
- pendidikan mulai SMU/SMK sampai S1 pengalaman/non pengalaman
- disuruh datang langsung untuk interview
- pertama anda diminta uang pendaftaran 20-50 ribu
- diminta uang lagi untuk biaya training (mengada-ada) dan psikotest (yang asal-asalan) 150-600 ribu
- dijanjikan akan ditempatkan di suatu perusahaan yang kita tidak tahu perusahaan apa kecuali jika telah melunasi semua biaya dan menandatangani surat perjanjian
- masalah yang sering terjadi setelah penandatanganan kontrak biasanya para jobseeker tidak kunjung ditempatkan bekerja di suatu perusahaan dengan alasan posisi yang tersedia telah diisi orang dan hanya disuruh menunggu tanpa ada kepastian dan jaminan pengembalian uang yang telah disetor. Ada juga yang ditempatkan bekerja tetapi tidak sesuai dengan minat pelamar dan tidak memperhatikan kualifikasi pendidikan sehingga para pelamar umumnya tidak mengambil posisi tersebut, dengan demikian mereka berhasil menggondol uang yang telah disetor dari para jobseeker karena tidak ada jaminan uang kembali. Bayangkan jika tiap hari ada 10 orang saja yang melamar dan membayar rata-rata Rp.300.000 berapa penghasilan yang mereka dapat dalam 1 bulan? Ya sekitar Rp.60.000.000 (asumsi 5 hari kerja/minggu dalam 1 bulan). Pantas saja mereka bisa leluasa terus-menerus tiap minggu mengiklankan lowongan kerja yang “itu-itu saja” di harian Kompas. (tentunya dengan sedikit trik agar para jobseeker terpedaya, misal dengan iming-iming gaji pokok sekian juta)
- mereka pikir dengan memungut Rp 150rb-600rb dari calon tenaga kerja ga masalah, toh para jobseeker yang telah tertipu umumnya tidak mau ribet melapor ke pihak yang berwajib dan berurusan dengan polisi, belum lagi dengan perlawanan dari perusahaan itu sendiri karena rata-rata mereka telah berbadan hukum. Jadi kasus ini jika dibiarkan terus menerus akan berdampak negatif bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia.
Sekali lagi ini sekedar peringatan saja agar anda lebih berhati-hati dalam mencari pekerjaan. Kalaupun toh mau mencoba ya silahkan saja tapi resikonya ditanggung sendiri…….!

SUMBER : http://bambangtko.wordpress.com/2007/10/11/hati-hati-penipuan-lewat-lowongan-kerja/